INGIN IKLAN ANDA DISINI ?
Dapatkan Tawaran Menarik
Silahkan Kontak Admin
Terima Kasih


Islam dan politik kekinian - Manusia dengan peradaban yang dialami selama kehidupannya tidak lepas dari politik, baik politik itu sudah modern ataupun secara tradisional. tidak ada dalam kehidupan manusia yang dilewatinya tanpa nuansa politik, baik berhubungan secara individu ataupun hubungan kemasyarakatan. jadi tidak ada alasan bagi sebahagian orang berbicara bahwa dirinya tidak suka ataupun tidak mau ikut dalam politik.

Dari sejarah dunia kita dengar dan kita baca bahwa, hampir seluruh kegiatan manusia yang ingin menguasai sesuatu baik itu kebutuhan pribadinya, ataupun keinginan yang lebih besar pasti memiliki nuansa politik. kita lihat sejarah negara-negara besar, seperti Inggris, Spanyol, belanda dan lain sebagainya mereka melakukan kepentingan negara mereka untuk menjajah negara lain, semua itu adalah kepentingan Politik.

Kita juga bisa belajar dari sejarah dunia islam. Masa Rasulullah saw beliaupun sebenarnya telah berpolitik, dan beliau mencontohkan bagaimana berpolitik yang benar, seperti adanya Baiat dengan para utusan dari Yastrib (madinah), surat yang rasulullah kirim ke Raja Najasi beragama kristen, mengutus para sahabat untuk berdakwah, dan menjalin hubungan antara daerah untuk menyebarkan ajaran islam semua itu tidak lepas dari Politik.
Para Sahabatpun baik Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin abi Thalib tidak lepas dari politik.

http://www.ponpeshamka.com/2018/04/islam-dan-politik-kekinian.html
Di indonesia banyak sekali ulama yang bisa kita ambil sebagi contoh, dalam mengarungi dunia politik seperti H. Agus Salaim, Hos Cokro Aminoto, Muhammad Natsir, Buya Hamka dan lain sebaginya, mereka adalah para ulama yang diakui oleh dunia dari sisi keulamaannya. Merea dalam bidang islam namun disisi lain mereka adalah para tokoh politik yang layak kita contoh dan tauladani, para ulama tersebut mengajarkan kepada kita ummat islam, untuk ikut berpolitik agar kebijakan - kebijakan yang di tetapkan dalam negara ini tidak merugikan kita ummat islam.

Lantas pada zaman sekarang sangat disayangkan, ada sebahagian orang islam yang mengharamkan politik. Mereka mengeluarkan hujjah-hujjah, kadang kala hujjah tersebut hanya sesuai dengan penafsiran mereka saja. Akibatnya banyak umat islam yang tidak paham dengan politik mengikuti penafsiran tersebut. Walaupun kita ummat islam, berada pada negara yang tidak berlandaskan Islam tetapi politik itu harus kita jalani, kalau tidak tentu kita ummat islam tidak bisa mencontohkan bagaimana cara Rasulullah dan para sahabatnya berpolitik.

Kita dapat merasakan apabila pada suatu negara, ummat islam adalah penduduk yang dominan tetapi mereka tidak mau ikut andil dalam berpolitik. Bahkan mengharamkan politik dan lebih diperparah lagi para ulama, orang yang panutan ummat yang mempromosikan bahwa politik adalah haram, kita lihat dan rasakan daerah tersebut akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak paham dengan islam, bahkan sangat anti dengan islam, maka ummat ini akan rugi dan akan ditindas oleh rezim yang tidak paham dengan Islam.

Seharusnya ummat islam, mulai dari sekarang sadar dan insyaf akibat mereka tidak mau ikut terlibat dalam berpolitik. Tindakan mereka tersebut sebenarnya sangat merugikan kepada Islam, bukan hanya pada zaman mereka saja, bahkan akan diwariskan kepada anak cucu mereka dikemudia hari.

Ayo  ummat islam kita ikut dalam kancah politik, Politik yang Allah redhai.

Posting Komentar Blogger