INGIN IKLAN ANDA DISINI ?
Dapatkan Tawaran Menarik
Silahkan Kontak Admin
Terima Kasih


Penjelasan problematika masyarakat modern - Awal abad pertengahan, menjelang abad ke 15, umumnya masyarakat dunia khususnya Barat tidak berterima kasih kepada TuhanNya. Mereka menjauh bahkan sebahagian tidak mempercayai agama dan Tuhan, karena mereka menganggap ilmu pengetahuan yang telah membuktikan kecanggihannya melalui teknologi berobah menjadi “agama baru”.

Bagi mereka penemun-penemuan teknologi modern membuat kehidupan serba mudah. Problema psikologis masyarakat modern ditandai dengan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada Tuhan sebagai sesuatu yang sacral. Mereka mengalami hal yang demikian disebabkan karena mereka selalu memandang sesuatu dengan ukuran materi semata. Masyarakat yang tidak berdiri diatas prinsip-prinsip ketuhanan (agama lebih memiih untuk bersandar pada nilai-nilai sekuler yang menjadi gaya hidup yang diagungkan.

http://www.ponpeshamka.com/2015/11/penjelasan-problematika-masyarakat.html
Mreka terikat oleh prinsip-prinsip mereka sendiri seperti konsep kedaulatan rakyat, persamaan hak, keadilan dan hukum yang berdiri diatas semua nilai, termasuk nilai-nilai ketuhanan (agama). Dari kenyataan tersebut maka hak bisa dibendung lagi munculnya pergeseran nlai-nilai ditengah-tengah masyarakat, seperti yang terjadi di kota-kota besar di dunia sampai di tengah masyarakat religious yang sedang berkembang seperti di Indonesia.

1.Mode. Secara khusus dalam dunia mode, orang akan lebih tertarik dengan barang-barang dan kebiasaan yang berasal dari Negara-negara  maju seperti yang muncul dari dunia Barat. Sebahagian orang sudah tidak lagi mempersoalkan, apakah mode yang mereka ikuti itu sesuai dengan prinsip-prinsip agama atau tidak, berbenturan dengan nilai budaya ataukah tidak. Mereka hanya melihat sisi kesenangan belaka.

2.Food (makanan). Saat ini banyak masyarakat lebih memilih makanan import yang mengundang selera dari pada memilih makan yang halal dan thaiyyibah. Mereka lebih memilih kelezatan dan gengsi serta tidak mau peduli dengan aturan syari`at untuk memlih makanan yang baik.

3.Ungkapan. Dalam tradisi bertegur sapa ,masyarakat kita sa`at ini sudah mulai meninggalkan ungkapan – ungkapan seperti Assalamu`alaikum, Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, Insya Allah serta ungkapan – ungkapan ketuhanan lainnya. Masyarakat kita, khususnya pada dunia remaja, bahasa gaul lebih dipilih, karena dianggap lebih memaknai dan mewakili keinginan mereka.

4.Kebiasaan budaya.
Kebiasaan berpesta-pesta yang diadopsi dari kebiasaan Barat seperti week end (akhir pekan). Disitulah para remaja “diarahkan”oleh budaya Barat pada kebiasaan untuk bermaksiat, menghambur-hamburkan waktu, uang, bahkan sampai melakukan pergaulan bebas. Azas kesenangan yang diajarkan Barat begitu gencar sehingga melupakan nilai-nilai agama yang dianut.

5.Pergaulan. Budaya pergaulan yang sangat bebas telah mengajarkan, khususnya kaum muda, untuk sesuatu yang dianggap “kebiasaan berekspresi”. Kaum muda khususnya akan merasa percaya diri jika telah mengecat rambutnya memasang tindik, tato, dan anting dengan harapan dapat menyolok perhatian orang.

6.Media. Pengaruh media, seperti televisi, internet, multi media dan film-film, lebih banyak menyuguhkan fantasi dunia glamor.Tayagan seperti kekerasan, pornografi, porno aksi pertengkaran, perselingkuhan menjadi makanan sehari - hari. Media seakan – akan telah ikut menyebarkan bibit-bibit penyakit dalam masyarakat.

7.Krisis spritual. Perubahan dan kemajuan zaman, khususnya setelah terjadinya perkembangan dunia industry dan teknologi, memiliki dampak terhadap tingkat keberagamaan. Diantara dalilnya surat al-haj ayat 45 :

فكأين من قرية أهلكناها وهي ظالمة فهي خاوية على عروشها وبئر معطلة وقصر مشيد

45.  Berapalah banyaknya kota yang kami Telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, Maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang Telah ditinggalkan dan istana yang tinggi,
Dalam masyarakat modern yang ternoda dengan kehidupan yang jauh dari nilai-nilai Ketuhanan dan dicemari dengan memandang materi adalah segalanya maka manusia tersebut melakukan segala cara untuk memenuhi keinginan hawa nafsu mereka.Sehingga keinginan duniawi  tersebut menjadikan setiap individu yang demikian menyibukkan diri tanpa kenal lelah dan kasak kusuk untuk mendapatkan dunia mereka.sehingga mereka jauh dari ketenangan .Mereka lupa bahwa dunia adalah kesenangan sementara.Oleh karena itu mereka akan berkeluh kesah tanpa ada ketenangan.Oleh sebab itu sebahagian mereka mulai mencari ketenangan .

a.Dalam masyarakat modern dimana sistim sekularisme berjalan seperti kapitalisme,sosialisme dan komunisme,kini tidak lagi dapat memberikan jawaban akan masalah-masalah yang dihadapi di dunia ini.Terjadinya konflik yang tiada henti perselisihan permusuhan,perkelahian antar kelompok dsb,menunjukkak bahwa betapa rapuhnya pertahanan jiwa manusia sehingg teramat mudah manusia menjadi korban dari hawa nafsunya dan membuat kerusakan-kerusakan di dunia ini.Sebagaimana irman Allah Swt dalam surat Arrum ayat 41:

ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون

41.  Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar
Untuk mendapatkan kehidupan yang aman ,tentram dan selamat,banyak orang mencari jalan masing-masing.Beberapa orang saat ini mulai mengikuti kegiatan-kegiatan tasauf seperti mengamalkan tarikat-tarikat .Ada pula yang melakukan zuhud yakni meninggalkan kehidupan dunia secara berlebihan.

b.Dewasa ini bermunculan tasauf kontemporer atau bias di sebut tasauf modern. Perkembangan teknologi dan informasi membuat seseorang dapat melakukan terikat yang mudah. Munculnya ustaz-ustaz muda di Indonesia dan beraneka kreasinya,seperti bermuhasabah, berzikir dan sentuhan qalbu lainnya dan dikemas secara modern bahkan dngan bantuan teknologi multi media mejadi gejala tumbuhnya semangat keberaagamaan dikalangan masyarakat modern dan sebagai upaya menuju Tuhan Yang Maha Suci. 

Posting Komentar Blogger