INGIN IKLAN ANDA DISINI ?
Dapatkan Tawaran Menarik
Silahkan Kontak Admin
Terima Kasih




 yltysù 4n?tã ¾ÏmÏBöqs% Îû ¾ÏmÏFt^ƒÎ ( tA$s% šúïÏ%©!$# šcr߃̍ムno4quŠysø9$# $u÷R9$# |Møn=»tƒ $oYs9 Ÿ@÷WÏB !$tB šÎAré& ãbr㍻s% ¼çm¯RÎ) rä%s! >eáym 5OŠÏàtã ÇÐÒÈ   tA$s%ur šúïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# öNà6n=÷ƒur Ü>#uqrO «!$# ׎öyz ô`yJÏj9 šÆtB#uä Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ Ÿwur !$yg9¤)n=ムžwÎ) šcrçŽÉ9»¢Á9$# ÇÑÉÈ   $oYøÿ|¡sƒmú ¾ÏmÎ/ ÍnÍ#yÎ/ur uÚöF{$# $yJsù tb%Ÿ2 ¼çms9 `ÏB 7pt¤Ïù ¼çmtRrçŽÝÇZtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# $tBur šc%x. z`ÏB z`ƒÎŽÅÇtGYßJø9$# ÇÑÊÈ   yxt7ô¹r&ur šúïÏ%©!$# (#öq¨YyJs? ¼çmtR%s3tB ħøBF{$$Î/ tbqä9qà)tƒ žcr(s3÷ƒur ©!$# äÝÝ¡ö6tƒ šXøÎh9$# `yJÏ9 âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t7Ïã âÏø)tƒur ( Iwöqs9 br& £`¨B ª!$# $oYøn=tã y#|¡ys9 $uZÎ/ ( ¼çm¯Rr(s3÷ƒur Ÿw ßxÎ=øÿムtbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÑËÈ  
79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".

80. berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".

81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).

82. dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".

http://www.ponpeshamka.com/2015/11/mengartikan-ayat-al-quran-tentang-pola.html
Penjelasan Ayat  :


Jika ayat ini diterjemahkan secara letter lex kita akan memahami “maka keluarlah Qarun atas kaumnya dalam perhiyasannya”. Kita belum memahami maksud ayat ini secara sempurna.Tetapi itulah adanya. Lalu apa rahasia Allah  berfirman seperti itu.

Ahli tafsir telah  mengungkap rahasia Allah berfirman seperti itu. Bahwa Allah berfiman dengan memakai kata ‘alayang berarti “ diatas”. Karena Allah bersifat maha mengetahui. Dengan demikian Allah tentu mengetahui apa maksud dan tujuan  Qarun keluar datang kepada kaumnya untuk menunjukan bahwa tidak ada orang yang terkaya selain dari pada dirinya.

Selanjutnya Allah juga memakaikan kata kharaja yang berarti “didalam “. Secara bahasa kita akan memahami ayat ini dengan “ didalam perhiyasannya.”.

Dengan demikian kita akan menemukan kejanggalan dalam pemahaman. Tetapi itulah adanya. Selanjutnya apa rahasia Allah berkata demikian ? Para ahli tafsir telah mengungkap rahasia Allah bahwa Allah berkata demikian karena Allah juga bersifat maha mengetahui. Berapa jumlah kekayaan Qarun, maka dapat dipahami betapa Qarun itu berselimutkan kekayaan. Menurut suatu riwayat harta kekayaan Qarun dengan kunci gudang penyimpan harta kekayan Qarun tidak terbawa oleh 7 ekor unta.

Penjelasan ayat 80  :

Ayat 80 menjelaskan pendapat orang yang berilmu terhadap orang diberikan harta kekayaan. Betapa mereka menyesalkan orang yang mengutamakan kekayaan dalam hidupnya dari pada mencari pahala dari Allah, beriman beramal shaleh. Yang diiringi dengan kesabaran. Sebab Kesabaran merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan pahala dari Allah. Sejalan dengan itu Allah berfirman dalam surat An- nahl ayat 96 :

Artinya   “ Apa yang disisi kamu  akan kekal, dan apa yang disisi Allah akan kekal selamanya”.


Ayat 81 menjelaskan akibat darir kesombongan  dan kecongkakan Qarun. Berupa Allah tenggalamkan dirinya, hartanya dan rumahnya ke dalam tanah. Tidak ada seorang pun yang menolongnya dan menyelamatkan hartanya.

Penjelasan ayat 82 :

Ayat 82 menjelaskan penyesalan orang-orang yang dahulunya menghidupnya seperti Qarun. Mereka berkata yalaitalana. Para ahli tafsir menafsirkan kata tersebut dengan penyesalkan, kesedaran atau keheranan. Mereka menyesali dan merasa beruntung. Jika Allah memberikan rezki kepada mereka seperti yang diberikan kepada Qarun tentulah mereka akan ditelan pula oleh bumi seperti Qarun. Mereka baru sadar akan rahasia Allah batasi memberikan rezki kepada mereka.


Setelah kita memahami  penjelasan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa pola hidup sederhana yang diajarkan oleh ayat ini adalah  :
1. Jangan mencela, jangan mencaci, jangan berkeluh-kesah, dan jangan berputus janganlah hidup mengutamakan kehidupan dunia. Tanpa mempedulikan kehidupan akhirat seperti halnya Qarun.
2.  Kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia hanya didapat dengan ilmu, beriman dan beramal sholeh serta selalu bersabar dalam menjalaninya.
3.    Antara ilmu dan harta terdapat perbedaan  yang mendasar. Yaitu :
a.    Harta kita yang harus menjaganya, sementara ilmu kita yang dipeliharanya.
b.    Harta diberikan kepada orang lain akan berkurang, sementara ilmu bertambah.
c.   Jika harta telah sampai senishab wajib dikeluarkan zakatnya, sementara ilmu tidak ada kewajiban berzakat
4.  Selalulah menyadari bahwa segala sesuatu yang ditetapkan Allah mempunyai hikmah. Jangan mengumpat dan putus asa dari rahmat Allah.

Al-Qur’an Surat Al-Isra’ : 26-27 dan 29-30.

Lafal ayat.

ÏN#uäur #sŒ 4n1öà)ø9$# ¼çm¤)ym tûüÅ3ó¡ÏJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# Ÿwur öÉjt7è? #·ƒÉö7s? ÇËÏÈ   ¨bÎ) tûïÍÉjt6ßJø9$# (#þqçR%x. tbºuq÷zÎ) ÈûüÏÜ»u¤±9$# ( tb%x.ur ß`»sÜø¤±9$# ¾ÏmÎn/tÏ9 #Yqàÿx. ÇËÐÈ  

26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Ÿwur ö@yèøgrB x8ytƒ »'s!qè=øótB 4n<Î) y7É)ãZãã Ÿwur $ygôÜÝ¡ö6s? ¨@ä. ÅÝó¡t6ø9$# yãèø)tFsù $YBqè=tB #·qÝ¡øt¤C ÇËÒÈ   ¨bÎ) y7­/u äÝÝ¡ö6tƒ s-øÎh9$# `yJÏ9 âä!$t±o âÏø)tƒur 4 ¼çm¯RÎ) tb%x. ¾ÍnÏŠ$t6ÏèÎ/ #MŽÎ7yz #ZŽÅÁt/ ÇÌÉÈ  
29. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.

Penjelasan  Ayat 26  :

Ayat ini diawali dengan kata wa-ati, yang berarti “ berikanlah “. Para Ahli tafsir memahami kata ini dengan “memberi dengan sempurna “ Maksudnya adalah bahwa memberi itu bukanlah berbentuk materi saja, melainkan juga berbentu non materi. Seperti kasih sayang.pertolongan,kata-kata nasehat.dan lain sebagainya

Orang pertama yang paling berhak diberikan sesuatu itu adalah orang yang mempunyai hubungan tali darah atau karena adanya hubungan perkawinan. Selanjutnya yang tersebut dalam ayat adalah orang miskin. Yaitu mereka yang tidak mampu secara materi, serba kekurangan.Sedangkan Ibnu sabil adalah orang yang berjalan di permukaan bumi ini untuk berjuang dijalan Allah.

Ayat ini diakhiri dengan larangan berbuat mubadzir. Para Ahli tafsir memahami kata ini dengan larangan memberikan harta yang dimiliki itu dipergunakan pada jalan yang tidak diredhai Allah. Dan ada juga yang memahami dengan memberikan harta kepada orang yang tidak berhak menerimanya.

Penjelasan ayat 27  :

Ayat 27 menjelaskan menjelaskan bahwa sifat pemboros itu adalah salah satu sifat syetan dengan ungkapan ikhwan, jamak dari kata akhun. Secara bahasa berarti persamaan atau keserasian. Dalam hal ini adalah persamaan sifat-sifat yang dimiliki syetan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia yang berbuat mubadzir. Salah salu sifat syetan itu adalah berbuat yang tidak berguna, bermanfaat. Maka orang yang berbuat mubadzir adalah orang yang ingkar kepada Tuhannya.

Sejalan dengan  itu Allah katakan dalam surat Az Zukhruf ayat 36  : 

Artinya;”.  Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

Penjelasan Ayat 29  :

Menurut suatu riwayat ayat ini turun ketika Rasulullah dipercaya oleh seorang dermawan Qurays untuk membagikan kaju gamis yang terbuat dari katun. Rasulullah membagikan kain tersebut kepada yang berhak menerima, hingga habis seluruhnya.

Tak lama kemudian datanglah beberapa orang lagi yang lebih berhak menerima, meminta bagiannya.Rasulullah saw termenung,menyesali dirinya. Kenapa ia habiskan memberikan pakaian tersebut ? Maka turunlah ayat ini.

Pola hidup sederhana yang digambarkan oleh ayat ini adalah  :

1.  Tidak berpangku tangan. (maghlulah). Ulama tafsir mengartikan kata ini dengan :
-       Malas. Tidak mau berusaha mencari karunia yang telah diberikan Allah.
-       Pelit. Tidak mau memberi.kikir, bakhil.
2.    Tidak menghambur-hamburkan, boros, royal, tidak memikirkan yang terpenting diantara yang penting.

Kedua hal tersebut dilarang Allah sebab perbuatan merupakan perbuatan tercela, dan tercela membawa kepada kecelakaan. Bakhil mengakibatkan kita dibenci oleh orang lain.dan disisikan masyarakat. Sedangkan boros akan menjadikan hidup tidak terarah sedangkan kekayaan yang didapat tidak membawa harta. Akhir ayat tersebut menjelaskan akibat dari kedua perbuatan tersebut yaitu tercela lagi menyesal

Penjelasan ayat 30  :

Ayat 30 menjelaskan bahwa “Allah melimpahkan rezki kepada hambanya yang dikehendakinya dan membatasinya”.Karena Allah itu maha mengetahui segala keadaan hambanya, dari yang sekecil-kecilnya hingga ke yang sebesar-besarnya.Dalam memberikan rezki kepada manusia  Allah tidak melimpahkan secara keseluruhan sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri. Melainkan Allah batasi Dari ayat ini juga dapat dipahami dengan perolehan  seseorang.Ada rezkinya yang dilapangkan Allah, dan ada yang dibatasi Allah. Keadaan seperti ini tidaklah akan berlangsung lama. Karena segala sesuatunya akan dipergilirkan Allah. Karena Allah bersifat maha mengetahui lagi maha melihat segala keadaan hambanya Disinilah dituntut kesabaran seseorang menghadapi keadaan tersebut. Karena keadaan tersebut berupa ujian dari Allah.

Al-Qur’an Surat Al-Baqarah : 177

Lafal ayat.
ßìƒÏt/ ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( #sŒÎ)ur #Ó|Ós% #XöDr& $yJ¯RÎ*sù ãAqà)tƒ ¼ã&s! `ä. ãbqä3uŠsù ÇÊÊÐÈ  
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia.

Asbabunuzul ayat  :

Ayat ini turun berkenaan dengan suatu pertanyaan  seorang laki-laki Yahudi kepada Rasulullah saw. tentang suatu kebaikan (al birr). Rasulullah belum menjawab pertanyaan tersebut. Setelah laki-laki Yahudi tadi pergi turunlah ayat ini. Lalu Rasulullah memanggil orang itu kembali. Dan membacakan ayat ini.  Laki-laki tersebut tidak mempercayai ayat ini. Karena ia menganggap yang baik itu adalah shalat menghadap shalat kearah barat bagi Yahudi dan orang Nasrani menganggap kebaikan itu adalah shalat menghadap ke timur.

Penjelasan ayat 177  :

Ayat ini menjelaskan kebaikan yang dapat mengantarkan dan mendekatkan  manusia Allah bukan menghadapkan wajah ke arah timur dan ke barat.Akan tetapi kebaikan itu adalah kebaikan yang dapat  mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhkirat. Adapun kebaikan itu adalah sebgaai berikiut  :

1.    Beriman kepada Allah, hari akhirat, para malaikat, kitab-kitab Allah  serta para nabiNya. Iman kepada Allah adalah mempercayai adaNya,sifat-sifatNya perkerjaanNya lahir maupun bathin.

Kepercayaan kepada hari akhir adalah mempercayai bahwa hari itu adalah hari pembalasan dengan segala tahapa-tahapan yang akan dilalui menusia nanti.
Kepercayaan terhadap malaikat adalah mempercayai adanya,tugas-tugasnya.dengan demikian tak satupun perbuatan manusia di atas dunia ini yang luput dari penjagaan malaikat Allah itu.

Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah berarti mempercayai nabi-nabi yang menerimanya.Mempercayai  kitab-kitab  itu adalah dengan memperceyai adanya, isi kandungannya sebagai pedoman hidup manusia yang dibibimbing oleh para nabinya agar hidup manusia itu terarah.

2.    Mau berkorban untuk orang lain, dengan memberikan sebagian hartanya kepada orang lain yang sangat membutuhkan dengan tulus ikhlas karena Allah.Memberikan sebagian harta itupun telah ditentukan oleh Allah.yaitu :
a.  Dzawil qurba. Ulama tafsir memahami kata tersebut dengan :
      Orang yang mempunyai hubungan nasab dan tazwij. Yatitu orang yang mempunyai hubungan darah dan orang yang mempunyai hubungan perkawinan.Terhadap orang yang mempunyai hubungan tersebut harta yang diberikan itu berbentuk nafkah.
 b. Anak yatim. Yaitu orang yang tidak mempunyai orang tua lagi miskin terhadap orang ini bentuk harta yang diberikan adalah berupa shadaqah.apakah itu shadaqah wajib berupa zakat atau shadaqah sunat berupa infaq.hibah atau hadiah.
 c. Orang serba kekurangan yang disebut dengan orang miskin, ibnu sabil, orang yang minta-minta.serta mamba sahaya.Terhadap orang yang seperti ini dapat diberikan harta berupa shadaqah.apakah itu shadaqah wajib berupa zakat atau shadaqah sunat berupa infaq.hibah atau hadiah.

3. Mendirikan Shalat.Artinya mengerjakan shalat yang didasari dengan iman dan kesadaran sehingga dirasakan shalat itu tidak  berat.Bukan hanya menghadap kibkat tetapi juga menghadapkan hati kepada Allah.

4. Membayarkan zakat kepada yang berhak menerimanya. Dalam Al Qur’an setiap terdapat perintah zakat selalu di dahului oleh perintah mendirikan shalat.Shalat berfungsi untuk membersihkan diri. Sedangkan zakat berfungsi membersihkan harta sipemiliknya.

Selalu menyempurnakan janji apabila ia berjanji.Dalam Islam ada dua bentuk janji. Yaitu janji dengan Allah dalam ikrar dua kalimat syahadat.Janji selanjutnya adalah janji sesama manusia.Walaupun seseorang itu telah mengaku beriman,mengerjakan shalat, membayarkan zakat, serta luka memberi sementara ia belum menyempurnakan janjinya belumlah dikatakan sebagai seorang muslim yang sempurna.

5. Selalu sabar dalam menghadapi kesempitan, penderitaan, serta dalam keadaan perang. Orang yang tidak sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan tidak akan bisa akan bisa memahami arti sebuah nikmat dan kebaikan yang diberikan Allah. Dalam ilmu jiwa orang yang tidak bisa sabar akan mudah mengalami stres.

Mengartikan Hadits  Tentang Pola Hidup Sederhana

Lafal Hadist.

عن مقدام بن معدئ كرب قال سمعت رسؤل الله صلئ الله عليه وسلم

يقول : ما ملا ادمئ وعاء شرا من بطن بحسب ابن ادم اكلات يقمن

صلبه فان كان لا محا لة فثلث لطعامه فثلث لشرابه ؤثلث لنفسه.

 رؤاه الترمدئ

Terjemahan.

Dari Miqdam bin Ma’di ia berkata : Aku mendengar Rasulullah berkata  : Tidak ada yang lebih jahat bagi seseorang dari pada memenuhi perutnya. Cukuplan seseorang dengan beberapa suap makanan  untuk menguatkan tulangnya. Jika perlu ia makan hendaklah ia isi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga dengan air minum dan sepertiga lagi dengan udara. (h r, At Turmudzi)

Penjelasan Hadits  :

Hadits ini menjelasakan kepada kita tentang gambaran hidup Rasulullah bagaimana beliau memenuhi kebutuhan hidupnya. Rasulullah menyatakan bahwa tergolong suatu  kejahatan apabila seseorang yang memadati berutnya dengan makanan yang berlebihan.karena hal itu adalah pengundang penyakit..Bukan hanya penyakit lahir tetapi juga penyakit batin.seperti penyakit malas. Untuk itu Rasulullah memenuhi kebutuhan perutnya dengan sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk udara.

Itulah rahasia hidup Rasulullah. Dibaca dalam sejarah, selama hidup Rasulullah tidak pernah merasakan sakit, kecuali sakit di akhir hayat beliau.

Di lain hal “Rasulullah juga mengatakan bahwa perut itu adalah gudang penyakit”.

Sejalan dengan hadits itu terdapat pula hadits lain yang menyatakan pola hidup sederhana. Artinya  :
Dari Abi Syu’ib dari bapaknya,dari kakeknya ia berkata. Bahwa Rasulullah pernah berkata : Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah tanpa berlebihan dan tidak sombong. (hr Bukhari).

Hadits ini melarang kita dengan tegas untuk tidak makan, minum, bersedekah serta berpakaian secara berlebihan.karena hal itu jika dilakukan pasti akan menimbulkan mudharat bagi manusia. Bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.

Dari hadits ini sangat jelas pola hidup sederhana yang diajarkan oleh Rasulullah. 

Posting Komentar Blogger