INGIN IKLAN ANDA DISINI ?
Dapatkan Tawaran Menarik
Silahkan Kontak Admin
Terima Kasih


Penjelasan Pengertian Ilmu Hadis - lmu hadist adalah ilmu yang membahas kaidah-kaidah untuk mengetahui kedudukan sanad dan matan hadits, apakah diterima atau di tolak.

Hadis menurut bahasa berarti:الجديد Al jadid yaitu sesuatu yang baru. 
الخبرAl khabar yaitu berita maksusnya sesuatu yang diberitakan,diperbincangkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain القريبAlqarib dekat, tiadak lama lagi terjadi 

Hadis menurut istilah : 

Hadis adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW yang berupa ucapan, perbuatan, penetapan dan sifat beliau setelah diangkat menjadi rasul.

http://www.ponpeshamka.com/2015/09/hadits-pk-xii-kd1-menjelaskan.html
Sunah menurut bahasa artinya kebiasaan dan jalan (cara) yang baik dan yang jelek.

Sunah menurut istilah terbagi 3 bagian :

  1. Menurut ahli hadis adalah sunah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, budi pekerti baik sebelum manjadi rasul maupun sesudahnya. 
  2. Menurut ahli ushul sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi SAW yang berhubungan dengan hukum syara’ ,baik berupa perkataan,perbuatan maupun taqrir beliau. 
  3. Menurut ahli figh sunnah adalah segala ketetapan yang berasal dari Nabi SAW selain yang di fardukan dan diwajibkan. Sesuatu yang apabila dikerjakan lebih baik dari pada ditinggalkan, kelebihan ini berarti larangan ( ancaman) karena meninggalkannya, seperti sunat-sunat dalam shalat dan wudhuk. 
Secara umum sunnah di bagi atas 4 macam : 
  1. Sunnah Qauliyah yaitu Sunnah Nabi yang berupa perkataan beliau dalam berbagai keadaan. 
  2. Sunnah fi’liyah yaitu sunnah Nabi yang berupa perbuatan atau perilaku beliau, seperti cara beliau melakukan salat, puasa, haji dan lain-lain. 
  3. Sunnah Taqririyah yaitu: Sunnah Nabi yang berupa penetapan atau penilaian beliau terhadap apa yang diucapkan atau yang dilakaukan oleh para sahabat beliau, dalam arti perbuatan atau perbuatan 
  4. Sunnah Hammiyah yaitu sunnah berupa cita-cita atau keinginan Nabi semasa hidupnya untuk melakukan sesuatu tetapi beliau tidak sempat melaksanakannya karena beliau terlebih dahulu meninggal dunia seperti keinginan beliau untuk melaksanakan puasa sepuluh muharram. 

Khabar menururt bahasa adalah segala berita yang disampaikan oleh seorang yang disampaikan kepada orang lain.

Menurut ahli hadis khabar sama artinya dengan hadis. Keduanya dapat dipakai untuk sesuatu yang marfu’,mauquf, maqtu’ dan mencakup segala sesuatu yang datang dari Nabi muhammad, sahabat dan tabi’in.

Pendapat lain mengatakan khabar sesuatu yang datang selain dari Nabi Muhammad SAW, karena yang datang dari Nabi disebut hadis. 
Pendapat lain mengatakan bahwa hadis lebih umum dari khabar, sehingga tiap hadis tidak dapat dikatan khabar, sehingga tiap hadis tidak dapat dikatakan khabar, tepai setiap khabar dapat dikatakan hadis. 


Menurut bahasa Atsar sama dengan hadis, sunnah, dan khabar. Sedangkan menurut istilah atsar adalah:

ما جاء عن غير النبي صلي الله عليه وسلم من الصحابة أو التابعين او منفوقهم 

Sesuatu yang datang dari selain Nabi saw dan dari pada Sahabat, Tabi’in dan atau orang yang setelahnya”.

Jumhur ulama mengatakan atsar sama dengan khabar yaitu sesuatu yang didasarkan kepada Nabi, sahabat dan tabi’in.

Menurut ulama khurasan : Atsar ditujukan untuk mauquf, sedangkan khabar ditujukan untuk yang marfu’.

Matan ,Sanad, Rawi dan Rijal Hadis

a. Matan

Menurut bahasa matan مارتفع وصلب من الارض tanah yang tinggi dan keras. Matan menurut istilah ialah redaksi dari hadits. Dari contoh sebelumnya maka matan hadits bersangkutan ialah:

"Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri"

Terkait dengan matan atau redaksi, maka yang perlu dicermati dalam mamahami hadist ialah:

Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau bukan, 
Matan hadist itu sendiri dalam hubungannya dengan hadist lain yang lebih kuat sanadnya (apakah ada yang melemahkan atau menguatkan) dan selanjutnya dengan ayat dalam Al Quran (apakah ada yang bertolak belakang). 

b. Sanad
Sanad menurut bahasa: Almu’tamad artinya yang menjadi sandaran.

Sanad menurut istilah ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Sanad, memberikan gambaran keaslian suatu riwayat. Jika diambil dari contoh sebelumnya maka sanad hadits bersangkutan adalah Al-Bukhari > Musaddad > Yahya > Syu’bah > Qatadah > Anas > Nabi Muhammad SAW

Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya, lapisan dalam sanad disebut dengan thaqabah. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thaqabah sanad akan menentukan derajat hadits tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadits.

Jadi yang perlu dicermati dalam memahami Al Hadits terkait dengan sanadnya ialah :
  • Keutuhan sanadnya 
  • Jumlahnya 
  • Perawi akhirnya 
Sebenarnya, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam.Hal ini diterapkan di dalam mengutip berbagai buku dan ilmu pengetahuan lainnya. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits nabawi.

c. Rawi

1. Pengertian Rawi
Orang yang meriwayatkan disebut rawi. Riwayat menurut bahasa adalah: memindahkan dan menampilakn berita dari seseorang kepada orang lain.

Rawi pertama adalah sahabat Nabi dan rawi terakhir adalah orang yang membukukannya seperti Imam Bukhari (perawi akhir bagi kita)

2. Syarat-syarat rawi

Perawi harus orang yang adil artinya muslim, balihg, berakal, tidak pernah melakukan dosa besar dan jarang melakukan dosa kecil. 
Perawi harus orang yang dhabit. 


Ilmu hadist adalah ilmu yang membahas kaidah-kaidah untuk mengetahui kedudukan sanad dan matan hadits, apakah diterima atau di tolak. Ternyata terdapat term yang beragam untuk hadits, selain hadist dikenal istilah sunnah, khabar dan atsar. Akan tetapi satu sisi terdapat persamaan dan perbedaan antara term tersebut.

Sebuah hadis mengandung unsur sanad, matan dan rawi, ketiga unsur tersebut sangat menetukan nilai dari suatu hadis.Oleh karena itu ketiga unsur tersebut diatas harus dikaji secara mendalam.

Hadis dan sinonimnya
Sandaran
Aspek dan Spesifikasi
Sifatnya
Hadis
Nabi
Perkataan (qauli)
Perbuatan (fi’li)
Ketetapan (taqrir)
Lebih khusus dan sekalipun dilakukan sekali
Sunnah
Nabi dan Sahabat
Perbuatan (fi’li)
Menjadi tradisi
Khabar
Nabi dan selainnya
Perbuatan (fi’li)
Perkataan (qauli)
Lebih umum
Atsar
Sahabat dan Tabi’in
Perkataan (qauli)
Perbuatan (fi’li)
umum

Posting Komentar Blogger